Hati-hati!, Ini Resiko Di Balik Cantiknya Kuku Palsu

Hati-hati!, Ini Resiko Di Balik Cantiknya Kuku Palsu

Kuku palsu sering kali digunakan untuk mempercantik tampilan jari. Warna dan motif yang beraneka ragam bisa membuat tampilan kuku lebih menarik. Namun, Anda perlu berhati-hati bila ingin menggunakannya, karena ada risiko kesehatan yang dapat terjadi di balik penggunaan kuku palsu. Sebelum menggunakan kuku palsu, ada dua hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu bahan yang terkandung dalam kuku palsu dan gangguan kesehatan yang dapat terjadi. Oleh karena itu, ada baiknya bila Anda mengetahui lebih dulu berbagai jenis kuku palsu dan risiko penggunaannya.

Jenis-Jenis Kuku Palsu

Berdasarkan bahannya, ada tiga jenis kuku palsu, yaitu akrilik, gel, dan silk. Dari ketiga jenis tersebut, kuku palsu dengan bahan akrilik dan gel umunya lebih banyak digunakan, seperti dilansir Aladokter. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis kuku palsu tersebut: Kuku palsu akrilik Ini adalah bahan kuku palsu yang paling populer. Dalam penggunannya, akrilik cair dan bubuk akan dicampurkan. Setelah itu, baru ditempelkan di ujung kuku atau di seluruh permukaan kuku. Kuku palsu gel Kuku palsu jenis gel umumnya lebih mahal dibandingkan dengan akrilik, tetapi lebih tahan lama. Tekstur kuku palsu gel hampir serupa dengan kutek atau cat kuku. Jenis kuku palsu ini digunakan dengan cara dioleskan ke permukaan kuku. Setelah itu, kuku akan dikeraskan dengan cara dipanaskan di bawah lampu ultraviolet. Kuku palsu silk Kuku palsu yang terbuat dari bahan silk sering kali digunakan untuk memperindah tampilan kuku yang rusak atau membuat ujung kuku menjadi lebih kuat. Bahan silk memang dikenal kuat dan lebih tahan lama. Risiko Penggunaan Kuku Palsu Penggunaan kuku palsu memang membuat penampilan semakin menarik. Akan tetapi, ada beberapa risiko yang bisa Anda alami ketika menggunakan kuku palsu, di antaranya: 1. Reaksi alergi Bahan kimia yang digunakan untuk kuku palsu bisa membuat kulit menjadi iritasi. Contohnya, kandungan metil metakrilat dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas dan memperparah asma, sedangkan kandungan etil metakrilat dapat memicu kemerahan, bengkak, dan nyeri pada kuku. 2. Infeksi Saat menggunakan kuku palsu, akan terbentuk celah dengan kuku asli. Hal ini dapat menjadi ruang bagi bakteri dan jamur untuk berkembang hingga memicu infeksi. Infeksi bakteri dapat mengubah warna kuku menjadi hijau, sedangkan infeksi jamur bisa menimbulkan bintik putih atau kuning pada kuku. Jika parah, infeksi jamur dapat membuat kuku menjadi hancur. 3. Kerusakan kuku Penggunaan kuku palsu dapat membuat kuku menjadi tipis, rapuh, dan kering, sehingga dapat merusaknya. Bahkan, bila kuku yang rusak dibiarkan tanpa penanganan, bisa berisiko menyebabkan kuku copot.

Cara Aman Menggunakan Kuku Palsu

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Anda ingin memasang dan menggunakan kuku palsu, yaitu: Pilih salon kuku yang berlisensi, tepercaya kualitasnya, serta menggunakan alat yang bersih dan memadai. Pastikan pemasangan kuku dilakukan oleh orang yang ahli dan telah mencuci tangan sebelum memasangkan kuku palsu. Jangan sembarangan mengelupas kuku palsu karena dapat merusak lapisan atas kuku. Jika kuku palsu terkelupas atau rusak, segera kembali ke salon kuku untuk memperbaiknya. Pastikan kutikula tidak dipotong atau didorong karena dapat memicu infeksi. Jika mengalami gatal, ruam, atau nyeri di sekitar kuku atau bagian tubuh lain setelah menggunakan kuku palsu, kemungkinan Anda mengalami alergi. Periksakan diri ke dokter agar segera mendapatkan penanganan. Penggunaan kuku palsu akrilik memiliki bahan yang mudah terbakar, sehingga harus dijauhkan dari suhu panas, seperti alat pengering atau pelurus rambut, untuk menghindari risiko terbakar. Meski kuku palsu dapat mempercantik penampilan, Anda dianjurkan tidak terlalu sering menggunakannya. Menggunakan kuku palsu memang dapat menjadi solusi praktis untuk mempercantik penampilan kuku. Namun, gunakan kuku palsu dengan cara yang aman dan segera konsultasikan ke dokter bila mengalami gatal, nyeri, bengkak, atau bernanah di sekitar kuku setelah menggunakan kuku palsu.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: